Halo, teman-teman pembelajar bahasa Jepang!
Di artikel kali ini, Studinesia akan membahas salah satu hal paling mendasar namun penting dalam belajar bahasa Jepang, yaitu tenses. Tenang saja, meskipun kelihatannya rumit, tenses dalam bahasa Jepang sebenarnya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa Indonesia atau Inggris, lho!
Mari kita bahas tuntas bagaimana cara menyatakan present, past, dan future tense dalam bahasa Jepang dengan cara yang mudah dimengerti.
Konsep Umum Tenses dalam Bahasa Jepang
Berbeda dengan bahasa Indonesia atau Inggris yang memiliki banyak bentuk waktu, bahasa Jepang hanya mengenal dua bentuk waktu utama:
- Present/Future (非過去 / hikako)
- Past (過去 / kako)
Artinya, bentuk kalimat untuk present dan future sering kali sama, dan dibedakan hanya lewat konteks.
Bahasa Jepang sangat bergantung pada kata kerja (verba), dan perubahan bentuk kata kerja inilah yang menunjukkan tenses.
Ada dua bentuk kata kerja yang penting untuk pemula:
- Bentuk -masu (ます形 / masu-kei): bentuk sopan/formal
- Bentuk -ta (た形 / ta-kei): bentuk lampau
Baca Juga : Partikel Penting Bahasa Jepang Wa, Ga, Ni, dan Lainnya
1. Present Tense (Sekarang)
Untuk menyatakan aktivitas yang dilakukan sekarang atau secara umum, gunakan bentuk ~masu.
Struktur Kalimat:
Subjek + Objek + Kata Kerja (bentuk masu)
Contoh Kalimat:
- わたしはごはんをたべます。
Watashi wa gohan o tabemasu.
(Saya makan nasi.) - かれはにほんごをべんきょうします。
Kare wa nihongo o benkyou shimasu.
(Dia belajar bahasa Jepang.)
2. Past Tense (Lampau)
Untuk menyatakan sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu, gunakan bentuk ~mashita untuk formal, atau bentuk ta (た形) untuk informal.
Struktur Kalimat Formal:
Subjek + Objek + Kata Kerja (bentuk mashita)
Contoh Kalimat:
- わたしはパンをたべました。
Watashi wa pan o tabemashita.
(Saya sudah makan roti.)
Struktur Kalimat Informal:
Subjek + Objek + Kata Kerja (bentuk ta)
Contoh Kalimat:
- パンをたべた。
Pan o tabeta.
(Sudah makan roti.)
Baca Juga : Ungkapan Jepang yang Sering Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari
3. Future Tense (Akan Datang)
Bahasa Jepang tidak memiliki bentuk kata kerja khusus untuk masa depan. Yang digunakan adalah bentuk present (masu) dan konteks kalimat menentukan maknanya.
Struktur Kalimat:
Subjek + Objek + Kata Kerja (bentuk masu) + Keterangan waktu
Contoh Kalimat:
- あした、にほんごをべんきょうします。
Ashita, nihongo o benkyou shimasu.
(Besok saya akan belajar bahasa Jepang.) - らいしゅう、とうきょうへいきます。
Raishuu, Toukyou e ikimasu.
(Minggu depan saya akan pergi ke Tokyo.)
Perbedaan Formal dan Informal
Dalam percakapan bahasa Jepang, ada dua gaya utama:
- Formal (bentuk masu) → digunakan untuk orang yang lebih tua, atasan, atau dalam situasi resmi.
- Informal (bentuk kamus atau bentuk ta) → digunakan untuk teman sebaya atau keluarga.
Waktu | Formal | Informal |
---|---|---|
Sekarang | たべます (tabemasu) | たべる (taberu) |
Lampau | たべました (tabemashita) | たべた (tabeta) |
Tips Mudah Mengingat
Berikut beberapa tips agar mudah mengingat perubahan bentuk tenses dalam bahasa Jepang:
- Ingat pola “masu → mashita” untuk perubahan waktu.
Contoh: のみます (nomimasu) → のみました (nomimashita) - Gunakan konteks waktu untuk memahami makna.
Kata seperti ashita (besok), kinou (kemarin), raishuu (minggu depan) akan membantu mengartikan waktu. - Latihan dengan pasangan kata kerja.
Ambil satu kata kerja lalu latih dalam bentuk sekarang dan lampau, formal dan informal. - Buat kartu belajar (flashcard).
Tulis bentuk masu di satu sisi, dan bentuk ta di sisi lain. Ulangi setiap hari!
Baca Juga : Kata Kerja Dasar dalam Bahasa Jepang yang Paling Sering Digunakan
Kesimpulan
Belajar tenses dalam bahasa Jepang ternyata tidak serumit yang dibayangkan, bukan?
Dengan hanya dua bentuk waktu utama dan perubahan kata kerja yang konsisten, bahasa Jepang justru memberikan kemudahan bagi para pemula.
Teruslah belajar dan jangan takut mencoba membuat kalimat sendiri. Semakin sering berlatih, semakin cepat kita terbiasa.
Di Studinesia, kami percaya bahwa setiap langkah kecil dalam belajar adalah awal dari pencapaian besar.
Jadi, tetap semangat dan sampai jumpa di artikel belajar bahasa Jepang lainnya, ya!