April 2025

Bayangkan kamu memiliki kumpulan data pelanggan sebanyak seribu baris di Excel. Atasanmu memintamu untuk menampilkan data dari salah seorang pelanggan, lengkap dengan email, total belanja, dan data lain yang berkaitan dengannya.

Dalam Excel, suatu kondisi belum tentu tercipta hanya karena satu pertimbangan saja. Terkadang, beberapa syarat baru bisa membuat satu keputusan atau kondisi.

“Apa yang akan terjadi jika kondisinya A? Lalu bagaimana ternyata jika B yang menjadi kondisinya?” Kondisi yang berbeda mengharuskan kita untuk mengambil keputusan yang berbeda. Hal seperti ini juga bisa dilakukan pada Excel.

“Sel ini harusnya data tipe angka, bukan teks. Biar ga error nanti”. Pernah mengalami semacam ini? Jika ya, Anda perlu menerapkan validasi data. Simak di sini.

Jika Anda merasa cepat lelah karena mengulang-ulang format tertentu ketika ingin menambahkan data atau lain sebagainya, mungkin sesekali Anda harus coba fitur Tabel yang ada di dalam Excel.

Bayangkan Anda sedang membuat ratusan atau ribuan data pelanggan yang melakukan pemesanan produk. Data ini nantinya akan dijadikan referensi dari suatu keputusan., entah itu pengiriman barang, mengingatkan untuk melakukan pembayaran, dan lain sebagainya.
Misal tedapat kolom “Sudah Bayar?”. Nilainya ada 2 kemungkinan, yaitu “Sudah” atau “Belum”. Masalahnya karena datanya sangat banyak, akan sangat merepotkan untuk cek satu persatu. Terlebih jika data ini nantinya akan dilihat oleh rekan Anda dari divisi lain. Potensi Human Error pasti cukup tinggi

Jika kita berbicara tentang pengelolaan data, ini berarti kita juga harus siap untuk menghadapi ratusan atau bahkan ribuan data yang berbeda.
Di sisi lain, kita diharuskan untuk menemukan suatu informasi relevan dari data tersebut secara cepat dan akurat. Bagaimana caranya?

Excel dapat membantu kita dalam melakukan efisiensi dan minimalisir waktu yang digunakan untuk mengolah suatu data. Fitur-fitur yang ada di dalamnya sangat berguna, di antaranya adalah fitur Autofill dan Autosum.